Wednesday, December 5, 2012

Kosoado--Kata Tunjuk

KOSOADO

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai kosoado. Apa itu kosoado? Kosoado dapat kita pahami sebagai sistem kata tunjuk di dalam bahasa Jepang (tapi ingat kosoado bukanlah berarti “kata tunjuk”, kosoado hanyalah sebuah singkat dari sistem kanta tunjuk tersebut). Untuk memahami mengapa sistem kata tunjuk tersebut disebut kosoado, mari kita lihat bagan berikut biar lebih jelas:

No
Sistem Kosoado
-RE
-NO
-KO
-CHIRA
1
KO
Kore
Kono
Koko
Kocira
2
SO
Sore
Sono
Soko
Sochira
3
A
Are
Ano
Asoko
Achira
4
DO
Dore
Dono
Doko
Dochira

Lihat tabel yang diberi kotak merah di atas. Bila dibaca dari atas akan terbaca “kosoado”. Demikian mengenai penjelasan singkat bagaimana hingga sistem kata tunjuk di dalam bahasa Jepang disebut kosoado. Selanjutnya mari kita masuk ke pola dan cara penggunaannya berikut ini:

1.      Kore, Sore, Are, dan Dore


Kata tunjuk jenis ini untuk menunjukkan benda. Kata ini bila dipadankan dengan bahasa Indonesia secara berturut berarti kore (ini), sore (itu –dekat dari pendengar, jauh dari pembicara-), are (itu –jauh dari pendengar, jauh dari pembicara), dan dore (mana –kata tanya-). Polanya sendiri adalah sebagai berikut:
Kata tunjuk (wa) -------です (desu)
Catatan: bagian yang kosong adalah benda atau sesuatu yang ditunjuk
Contoh:
1.      これです
Kore wa hon desu
Ini buku

2.      それ鉛筆です
Sore wa enpitsu desu
Itu pensil

3.      あれです
Are wa kuruma desu
Itu mobil
Catatan: untuk mengetahui perbedaan kata “itu” yang menggunakan kata “sore” dan “are” lihat kembali penjelasan di atas.

Untuk kata tanya, polanya tidak seperti kalimat di atas, melainkan kebalikannya dan ditambahkan (ka) dibelakang です (desu) sehingga menjadi ですか (desu ka). Ingat bahwa bila anda menemukan kalimat dengan akhiran ですか (desu ka) maka pasti kalimat tersebut adalah kalimat tanya. Lihat polanya berikut ini:
-------- (wa) kata tunjuk ですか (desu ka)
Catatan: bagian yang kosong adalah benda yang ditunjuk.

Contoh:
1.      どれですか
Hon wa dore desu ka.
Yang manakah buku?

2.      鉛筆どれですか
Enpitsu wa dore desu ka.
Yang manakah pensil

3.      どれですか
Kuruma wa dore desu ka.

Yang manakah mobil

Bagaimana cukup mudah bukan. Tapi ada beberapa hal yang perlu dicatat pula pada bagian kata tanya ini yaitu kata “dore” tidak dapat dipertukarkan tempatnya dengan benda yang ditunjuk. Misalnya ada kalimat “dore wa hon desu ka”. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang salah. Mengapa? Karena kata tanya dalam bahasa Jepang seperti dore (mana), itsu (kapan), nani (apa), dan sebagainya, tidak dapat langsung bertemu atau berada di depan partikel (wa). Sebab partikel (wa) fungsinya adalah untuk menunjukkan subyek kalimat, sedangkan kata tanya fungsinya untuk menanyakan subyek. Jadi logikanya ada pertentangan di sini bila dore di tempatkan di depan (wa).

Belum selesai loh, masih ada hal yang perlu dicatat lagi. Ada pengalaman saya ketika menanyakan pola kalimat tanya di atas kepada seorang pemula. Saya bertanya, “menurut anda apakah arti dari kalimat ini --hon wa dore desu ka--”. Ia menjawab “di manakah buku”. Ini memang adalah hal yang sepele namun bagi para pemula ini penting untuk dicatat. Ingat pola kalimat ini kita artikan dengan “yang manakah …..?” Pola kalimat ini kita ditanya dari sekian benda yang ada yang manakah buku. Bukan menanyakan letak atau tempat dari benda.

2.      Kono, Sono, Ano, dan Dono


Kata tunjuk jenis ini sama seperti kata tunjuk jenis pertama, yaitu digunakan untuk menunjukkan benda. Kata ini bila dipadankan dengan bahasa Indonesia secara berturut berarti kono (ini), sono (itu –dekat dari pendengar, jauh dari pembicara-), ano (itu –jauh dari pendengar, jauh dari pembicara), dan dono (mana –kata tanya-).

Taraaaa….. Ada yang bingung? Kok sama ya dengan kata tunjuk ~re? Baiklah, sebelum masuk ke pola ada baiknya kita jelaskan sedikit terlebih dahulu. Bila kita lihat kalimat-kalimat yang menggunakan kata tunjuk akhiran ~re di atas, kita dapat mengatakah bahwa fungsinya untuk menyatakan atau menyebutkan benda apakah yang kita tunjuk. Sedangkan untuk kata tunjuk akhiran ~no ini fungsinya adalah untuk menjelaskan status, keadaan, kondisi dari benda yang ditunjuk. Agar lebih mudah dipahami langsung saja kita lihat polanya berikut ini:
Kata tunjuk + Benda yang ditunjuk (wa) -------です (desu)
Catatan: bagian yang kosong adalah keadaan, kondisi, status, sifat, dan seterusnya dari benda atau sesuatu yang ditunjuk

Contoh:
1.      この本厚いです
Kono hon wa atsui desu
Buku ini tebal

2.      その鉛筆安いです
Sono enpitsu wa yasui desu
Pensil itu murah

3.      あの車わたしのです
Are wa watashi no desu
Mobil itu punya saya

Bagaimana sampai sini mulai dipahamikan apa perbedaannya? Contoh nomor (1) kita ingin menjelaskan sifat dari “buku ini” yaitu “tebal”. Begitu pula dengan contoh kalimat nomor (2) kita ingin menjelaskan sifat atau keadaan (harga) dari “pensil itu” murah. Adapun kalimat nomor (3) kita ingin menjelaskan bahwa status dari “mobil itu” adalah milik saya.

Untuk kata tanya, polanya sama seperti kalimat di atas dan ditambahkan (ka) dibelakang です (desu) sehingga menjadi ですか (desu ka). Lihat polanya berikut ini:
Kata tunjuk + Benda yang ditunjuk (wa) -------ですか (desu ka)
Catatan: bagian yang kosong adalah status, kondisi, sifat dari benda yang ditunjuk.

 Contoh:
1.      どの本厚いですか
Dono hon wa atsui desu ka.
Buku yang manakah yang tebal?

2.      どの鉛筆安いですか
Dono enpitsu wa yasui desu ka.
Pensil yang manakah yang murah?

3.      どの車あなたのですか
Dono kuruma wa anata no desu ka.
Mobil yang manakah punya kamu?

Susah-susah gampang ya pola kalimat ini. J

3.      Koko, Soko, Asoko, dan Doko

Kata tunjuk jenis ini untuk menunjukkan tempat. Kata ini bila dipadankan dengan bahasa Indonesia secara berturut berarti koko (di sini), soko (di situ –dekat dari pendengar, jauh dari pembicara-), asoko (di sana –jauh dari pendengar, jauh dari pembicara), dan doko (di mana –kata tanya-). Polanya sendiri adalah sebagai berikut:
Kata tunjuk (wa) -------です (desu)
Atau sebaliknya
------- (wa) kata tunjukです
Catatan: bagian yang kosong tempat yang ditunjuk.
 
Contoh:
1.
ここ教室です
Koko wa kyoushitsu desu
Di sini kelas
atau
教室ここです
Kyoushitsu wa koko desu
Kelas di sini



2.
そこトイレです
Soko wa toire desu
Di situ toilet
atau
トイレそこです
Toire wa soko desu
Toilet di situ



3.
あそこスーパーです
Asoko wa suupaa desu
Di sana super market
atau
スーパーあそこです
Suupaa wa asoko desu
Super market di sana



Untuk kata tanya, polanya sebagai berikut:
Kata tunjuk + Benda yang ditunjuk (wa) -------ですか (desu ka)
Catatan: bagian yang kosong adalah tempat yang ditunjuk.

Contoh:
1.
教室どこですか
Kyoushitsu wa doko desu ka
Kelas di mana ?



2.
トイレどこですか
Toire wa doko desu ka
Toilet di mana ?


Dan seterusnya….

4.      Kochira, Sochira, Achira, dan Dochira

Kata tunjuk jenis ini sama persis dengan kata tunjuk akhiran ~ko (nomor 3). Pola dan maknanyapun secara berturut-turut sama, sehingga tidak perlu dibahas terlalu jauh mengenai polanya. Namun ada beberapa hal yang penting mengenai pola ini. Pertama pola ini penggunaannya lebih sopan dibandingkan dengan pola akhiran ~ko. Misalnya ingin membuat kalimat “Negara (anda) di mana?”. Pertanyaan semacam itu adalah pertanyaan yang bersifat pribadi karena menanyakan sesuatu tentang sang pendengar. Sehingga di dalam bahasa Jepang contoh kalimat tersebut kurang tepat bila di artikan “okuni wa doko desu ka”, melainkan kata “doko” digantikan dengan “dochira” agar pertanyaan terkesan sopan. Kemudian hal yang penting yang lain adalah akhiran ~chira ini bisa digunakan untuk memperkenalkan orang lain. Kira-kira apa bahasa Jepangnya “ini Ani”. Mungkin ada yang langsung menjawab dengan bahasa Jepang seperti ini “kore wa Ani san desu”. Wew… o_O Ani bukanlah benda sehingga kalimat tersebut tidak tepat ya. Kalimat yang tepat adalah “kochira wa Ani san desu”. Muncul lagi pertanyaan, kan Ani bukan tempat tapi orang, kenapa pake ~chira. Memang benar Ani bukanlah tempat, penggunaan dari ~chira tersebut untuk merujuk ke pada posisi atau tempat si Ani untuk mewakili si Ani yang berada di tempat tersebut. Logikanya, lebih sopan menunjukkan tempat seseorang untuk mewakili seseorang dibandingkan menunjuk orang tersebut secara langsung. Di dalam bahasa Indonesia kita juga biasa mendapatkan hal semacam ini. Misalnya ada orang menelpon, kemudian berkata “ini ani ya?”, kita biasa membalasnya dengan kata-kata seperti ini “iya, kalau di situ siapa?”. Satu hal lagi yang perlu dicatat kalimat semacam ini “kochira wa Ani san desu” kurang tepat bila diubah menjadi “koko wa Ani san desu”. Sebab kata tunjuk akhiran ~ko memang khusus digunakan untuk menunjukkan tempat.

Cukup panjang juga ya. Cukup dulu postingan kali ini. Bila ada pertanyaan, saran, kritik, atupun ingin latihan silahkan anda tulis di komentar, nanti kita akan bahas sama. Mata ne. ^_^

5 comments:

  1. Arigato gozaimasu ...kono artikel wa..ii desu..you.

    ReplyDelete
  2. Arigato gozaimasu ...kono artikel wa..ii desu..you.

    ReplyDelete
  3. min, itu ada yg salah ketik
    pas penggunaan soko,sono,ano,dono
    contoh kalimat mobil itu punya saya, pake 'are' -_-"

    ReplyDelete